Sepanjang rangkaian sejarah islam, kita menemukan bahwa setiap kemenangan yang di raih dengan sangat gemilangnya itu semua tidak lepas dari peranan orang-orang yang berjiwa ksatria, gagah, berani, tangguh dan berkepribadian mulia dan mandiri. Mereka adalah generasi tangguh yang telah mengukir sejarah dengan perjuangan mereka.
Sekarang kita lihat, pada zaman sekarang ini kebanyakan generasi muda islam sudah kehilangan ghiroh (semangat) untuk berjuang karena pengaruh-pengaruh dari ghozwul fikri (psywar) yang dilancarkan oleh musuh-musuh islam, sehingga mereka kehilangan 'izzah (kemuliaan/kekuatan) maka iman mereka pun melemah.
Mereka malas untuk berjuang, malas juga dalam mempersiapkan diri mereka untuk berjuang, seperti malas olah raga, padahal dengan itu akan menguatkan fisik mereka. Mereka pun akhirnya menjadi loyo, loyo imannya loyo pula badannya/fisiknya.
Padahal generasi yang tangguh sangat dibutuhkan dalam perjuangan islam, dan juga Alloh SWT lebih mencintai seorang mu'min yang kuat dari pada seorang mu'min yang lemah. Seperti dalam sebuah hadits Rosululloh SAW berkata :
"Seorang mu'min yang kuat lebih dicintai oleh Alloh dari pada seorang mu'min yang lemah"
(HR Muslim)
Kuat disini bukan hanya kuat fisik, tapi juga kuat iman, dan mencakup juga kuat ekonominya alias mandiri.
Rosululloh adalah orang yang kuat iman juga fisiknya ia mempunyai tubuh yang kekar. Dan ia juga kuat ekonomi atau mandiri. Memang beliau sangat sederhana, tidurnya pun dengan pelepah kurma sehingga tak jarang ketika bangun tidur masih ada bekas guratan pelepah kurma di pipinya. Ini semua tidaklah salah, tapi ada penggalan kisah yang kita harus tela'ah/pahami. Sebelum Beliau di angkat menjadi Nabi, Beliau adalah seorang pedagang yang sukses dan saudagar yang kaya. Dalam kitab Siroh Ibnu Hisyam disebutkan bahwa mahar Beliau ketika menikahi Khodijah adalah 20 ekor unta. Coba kita hitung, seandainya 1 ekor unta seharga Rp 8 juta, maka maharnya adalah senilai Rp 160 juta.
Namun semua hartanya Beliau pergunakan untuk da'wah dan jihad di jalan Alloh SWT. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus islam haruslah menjadi generasi tangguh dengan mempersiapkan kekuatan deri sekarang.
Oleh : Mutiara Ramdani KIB 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar