Selasa, 04 Januari 2011

Hidup Sehat Tanpa Rokok

Santika
Kependidikan Isla B
1210201096


Hidup Sehat Tanpa Rokok
Sebenarnya banyak kasus penyakit yang berujung kematian akibat rokok. Namun, ancaman kematian bagaikan di awang-awang. Saya membayangkan, bagaimana jika peringatan pemerintah itu ditulis dengan bahasa yang bombastis. Misalnya, merokok dapat mengakibatkan kemiskinan akut, jodoh seret, kegilaan menahun, serta bisa menyebabkan kesialan tujuh turunan.


Bagi saya yang bukan perokok, ancaman kemiskinan akut dan jodoh seret adalah alasan utama kenapa saya tidak doyan merokok. Membeli rokok yang harganya sekitar Rp 5000 perbungkus terus terang bukan sebuah pilihan ekonomis. Uang saku saya sejak usia sekolah jelas tidak mencukupi untuk anggaran rokok karena saya lebih memilih menggunakannya untuk kesenangan lain, misalnya beli majalah atau jajan bakso.

Setelah mulai kenal naksir-naksiran dengan lawan jenis, ancaman jodoh seret mulai menghantui saya jika memutuskan merokok. Hal ini disebabkan oleh survey kecil-kecilan yang pernah saya lakukan bahwa ternyata sebagian besar cewek yang saya taksir tidak menyukai pria perokok.

Kebiasaan merokok biasanya ditularkan melalui pergaulan. Kurang gaul, tidak jantan dan bermacam cap lainnya kerap ditujukan pada orang yang tidak merokok. Nah, saya ingin berbagi tips bagaimana caranya menghadapi tawaran untuk merokok.

1.cuek
Biasanya orang meletakkan rokok di meja agar orang lain mengambilnya. Jika Anda menghadapi situasi ini, cuekin saja. Pura-puralah sibuk dengan kegiatan lain, misalnya garuk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal.

2. Tolaklah dengan halus.
Usahakan memakai alasan yang masuk akal dan mematikan. ”Maaf, saya lagi nggak mood merokok, kalau sate kambing mau deh...” atau ”Aduh, tenggorokan saya lagi kering nih, permen aja ada nggak?” atau ”Ya, nanti saja, sekarang lidah saya masih terasa nikmatnya gado-gado yang baru saja saya makan., hmmm...”

3. Tolaklah dengan agak jujur.
”Maaf saya tidak merokok, dokter saya bilang kalau saya merokok umur saya tidak akan lama dan hidung saya bakal tambah pesek, huuu...” lalu mulailah menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar