munady syarif
1210201073
Manusia hidup satu kali matipun satu kali terserah apa yang akan ia lakukan dalam hidupnya
namun belum pasti ia menikah satu kali. Dalam islam suatu kewajaran laki-laki menikahi perempuan
lebih dari satu seperti yang dilakukan rasullulah saw namun dengan syarat harus bias adil sebagaimana
menurut keterangan dalam surat anisa ayat 3. Namun dalam hal perceraian hal itu sangat dibenci oleh
Allah SWT . banyak sekali kasus perceraian disekitar kita dan bagaimana cara menananganinya?. Untuk
itu marilah sedikit bercerita.....
Suatu hari datang seorang perempuan “zubaidah’ kepada seorang hakim sebutlah “hakim amir
kemudian peremuan itu mengajukan surat perceraian untuk ditandatangani oleh amir, namun amir
menolak dan ber kata” Datanglah besok bersama suamimu ‘sambil memberikan kembali surat milik
zubaidah. Dengan wajah kesal zubaidah pun pulang. Keesokan harinya zubaidah datang kembali untuk
menemui amir seperti halnya kemarin ia datang sendirian sendirian, kemudian amir bertanya “mana
suamimu? Zubaidah menjawab “dia tak punya waktu katanya’ jawab zubaidah. Amir berkata” ya sudah
jika seperti itu pulanglah dan kembali ketika suamimu sudah mau mengantarmu” kemudian zubaidah
berkata “inikan kepeerluan saya kenapa harus dengan suami saya? Lagi pula mana mungkin orang yang
mau bercerai masih bersama-sama” seru zubaidah dengan suara yang keras kemudian amir “kalian
itukan ketika hendak menikah datand kepadaku bersama, maka ketika hendak bercerai datanglah
padaku besama-sama pula’ jawab amir lantang, kemudian zubaidah “ apa yang kamu inginkan? Berapa
gajihmu? akan ku bayar 2 kali atau 10 kali lipat asal kamu maumenandatangani surat ini. Amir tediam
kemudian “atau berapapun yang kamu inginkan akan aku berikan’ lanjut zubaidah sambil memberikan
surat, amir pun mengambil surat tersebut, kemudian zubaidah tersenyum, kemudian amir berkata “baik
akan aku tandatangani surat ini, namun aku ingin bertanya satu hal,... apa kamu benar-benar ingin
bercerai dan apakah kamu yakin? Iya dan aku sangat yakin’ sahut zubaidah, “namun aku punya satu
permintaan sebelum aku menandatangani surat ini dapatkah kamu mengabulkanya?’ tanya amir pelan
kemudian zubaidah menjawab” apapun akan aku lakukan katakanlah apa itu ?’ amir dengan pelan
menjawab” baik jika seperti itu, tolong bawakan aku tiga helai bulu harimau yang kau ambil sendiri ,
zubaidah respect dan berkata apa kamu gila? Itu tak mungkkin. Jikalah seperti itu maka tak mungkin pula
lah aku menandatangani surat ini bagaimana?” jaab amir. Zubaidah terdiam sebentar dan
berkata “baiklah jika itu maumu akan aku kabulkan, lebih baik aku mati dimakan harimau daripada aku
terus hidup dengan mayat hidup. Amir pun tersenyaum aku beri kau waktu tiga hari dan inggat aku akan
mengawasimu dan jangan kamu lukai harimau itu. Zubaidah pun pulang dengan wajah yang tidak
karuan. Kesokan harinya zubaidah bergegas untuk pergi ke hutan seorang diri setelah semuanya siap
zubaidah pun pergi dan sampai di hutan kemudian ia mencari harimau “ keinginanya yang kuat membuat
seorang wanita berani berjalan di hutan sendiarian. Kemudian zubaidah mendengar suara harimau dan
ia mulai gemetaran, kemudian tiba-tiba harimau itu muncul dari balik dedaunan dan menatap zubaidah
kemudian harimau itu mengaung dn zubaidah pun lari terbirit-birit untunglah harimau itu tak
mengejarnya, hari pertama berlalu dan zubaidah pun pulang. Di hari kedua zubaidah hanya diam di atas
ranjangnya saambill memikirkan kejadin kemarin hinga malam pun tiba. Kemudian terdengar suara
orang membuka pintu kamar, ternyata suaminya datan sebut saja “abduh. Kemudian ia melepas
pakaiannya dan berkata “mungkin aku memang tak punya istri sehingga tak ada yang membantuku
melepas pakaianku kemudian pertengkaran pun dimulai hinga zubaidah keluar dari kamar keduanya pun
menghela nafas panjang. Kemudian di dalam hatinya zubaidah berkata aku harus dapatkan bulu harimau
itu. Keesokan harinya ia kembali lagi kehutan tersebut dan tak lama kemudian terdengar bunyi semak-
semak , zubaidah menguatkan dirinya sambil melihat ke sekeliling namun ketika ia melihhat kebelakang
harimau seolah sudah siap menerkam Zubaidah kemudian harimau itu mengaum dan aisyah kaget dan
jatuh tersungkur. Namun harimau itu hanya diam kemudian zubaidah melihat kaki harimau itu terluka,
zubaidah merasa kasihan ketika ia hendak menolong, harimau itu mengaung lagi kemudian zubaidah
mengeluarkan daging sapi yang sudah digoreng dari ranselnya dan memberikanya, kemudian harimau itu
memakanya zubaidah sedikit menjauh dan tersirat dipikiranya”mungkin ini alasanya kenapa waktu itu
harimau ini tak mengejarku’ kemudian aisyah mendekati harimau yang sedang asik memakan daging
tadi, kemudian zubaidah mengusap-usap kepalanya dengan lembut dan pelan-pelan kemudian harimau
itu luluh kemudian ketika zubaidah hendak mengobati kakinya yang terluka harimau itu mengaung lagi,
namun zubaidah meyakinkan harimau itu dengan mengusap-usap kepalanya lagi, kemudian zubaidah
membungkus lukanya dengan kain bajunya sendiri yang ia sobekan. Kemudian zubaidah kembali
menguusap-usap kepala harimau itu hingga harimau itu pun tertidur. Kemudian zubaidah teringat soal
bulu harimau itu kemudian ia mengambil bulu harimau itu dan lekas pulang, bagizubaidah ini hari yang
sangat panjang. Keesokan harinya ia datng menemui amar dan berkata “aku sudah dapatkan bulu
harimau itu, kemudian amar menjawab “aku sudah tahu dan aku sudah menandatangani surat ini,’jawab
amir sambil memberikan surat itu. Namun zubaidah hanya diam dan keheran tak lama kemudian ia
berkata” terimakasih ini uang yang saya janjikan ‘ amir menjawab “tak usah ini kewajiban saya, zubaidah
diam kembali, kemudian ia pamit pulang. Hari berlalu kemudian malam pun tiba zubaidah mundar-
mandir tidak karuan menunggu suaminya datang kemudian ia diam di atas ranjang, tk lama kemudian
suaminya pun datang kemudian Zubaidah menghampirinya menyimpankan tas yang ia bawa
melepaskan pakaianya dan membawakan baju ganti suaminya, kemudian suaminya bertanya ada apa ini?
Zubaidah pun bertanya kembali kamu ingintahu ini jawabanya ‘ sambil memperlihatkan surat perceraian
yang ditandatangani oleh amir, abduh bertanya apa kamu benar-benar ingin bercerai? “Tidak jawab
zubaidah, “lalu apa itu? Tanya abduh ya awalnya memang berpikir seperti itu namun aku berubah pikiran
biar aku ceritakan semua. Kemudia zubaidah menceritakan semuanya sampai pada saat zubaidah pamit
dari tempat amir waktu itu“, baru saja aku membuka pintu kat zubaidah , amir berkata “ jikalah aku
dapat meluluhkan harimau itu pasti dengan kesabaran dan dengan keberanian dan memiliki keinginan
yang baik untuk menyembuhkan macan yang sedang kesakitan, lalu kenapa aku tak bisa meluluhkan hati
manusia.” Dari sana aku terpikir untuk berbicara seperti ini “bisakah kita mulai dari awal lagi’ tanya
zubaidah abduh menjawab “tentu saja’ zubaidah pun tersenyum dan abduh pun membalas senyuman
itu. Kemudian zubaidah mengajak ia makakan malam abduh dengan hidangan yang telah ia siapkan
sebelumya dan mereka sangat menikmati malam itu dan malam malam yang akan ditemui oleh mereka.
Dari cerita diatas hendaknya manusia lebih bersabar dari setiap hal seperti perkataan seseoran
ulama bahwa batasan sabar ialah ketika hal yang mengujikesabaran kita telah hilangg contohnya seperti
ketika anda menunggu seseorang maka ketika seseorang itu datang maka disanalah batas kesabaran
anda. Dan untuk semua hakim yang ada amir patut ditiru karna kecerdikan dan kepintaranyalah
percerayan demi percerayan tidak terjadi walaupun penghasilanya jadi berkurang. Jikalau ada hakim
seperti itu diantara kita sekarang niscaya percerayan dikalangan kita akan berkurang derastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar