Kamis, 04 November 2010

Lusuhnya kain bendera

M.sihabudin a
1210201071
Kependidikan islam B



“Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita bukan satu alasan untuk kita tinggalkan
Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan menyerang dalam gelap
Membunuh kala harus dengan cara main kayu tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu
Setan-setan politik datang mencekik
Walau dimasa paceklik tetap mengusik
Apakah selamanya politik itu kejam
Apakah selamanya dia dating tuk menghadang
Ataukah memang itu yang sudah digariskan
Menjilat, menghasut, menindas, memperkosa hak-hak sewajanya”
Setiap liriknya begitu merasuk kedalam dada bagi orang yang mendengarkan lagunya,
Iwan fals…..
Iwan fals......
Dan iwan fals…..
Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, Iwan menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia terutama Jakarta.
Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun. Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan menciptakan lagu. Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.
Kritik atas perilaku terhadap sekelompok orang seperti lagu Wakil Rakyat dan Tikus kantor, empati bagi kelompok marginal misalnya lagu Siang Seberang Istana dan Lonteku, atau bencana besar yang melanda Indonesia seperti Tampomas atau bencana di luar Indonesia, seperti lagu Ethiopia mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Lewat lagu-lagunya, ia memotret kehidupan dan sosial-budaya.
Musiknya berlaku bagi setiap kalangan, umur, bahkan zaman, untuk anak kecil misalnya yang berjudul panen raya. Untuk remaja yang dilanda cinta misalnya izinkan aku menyayangimu, perempuanku. Untuk orang tuapun ada misalnya, galang rambu anarki, doa.
Namun sayang grup band zaman sekarang ini tak ada yang seperti bang iwan, kebanyakan grup band pada zaman sekarang ini mengangkat tema tentang cinta. hanya ada beberapa band saja yang mengikutinya, itupun hanya sebagian kecil dari beberapa judul yang mereka ciptakan seperti: slank, (seperti para koruptor,bendera setengah tiang,dsb). Superman is dead, (kuat kita bersinar). Cokelat (merah putih).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar