Selasa, 14 Desember 2010

DUNIA ADA DITANGANKU

NAMA : SAEPUL
NIM : 1210201095
FAKULTAS : TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI : KEPENDIDIKAN ISLAM



Jika dulu kita sangat susah mencari tau kabar sanak family yang berada dirantau orang apalagi berada di tempat yang melintasi lautan, perlu berhari-hari kita tuk berjumpa sehingga waktu kita banyak dihabiskan diperjalanan, tapi untuk jaman sekarang dunia ada ditanganku, siapa yang ingin bertemu sanak family atau mau menitifkan sesuatu maka hanya dengan itungan detik itu semua dapat tercapai hanya dengan dunia yang berada di tangan ku, hampir semua orang memegang dunia dalam tanagnnya maka pantaslah jika merka berkata bahwa dunia ada d tanganku.
mau bicara dengan sanak yang jauh cukup duduk manis dan tekan tombol, mau kirim uang bahkan barang anada cukup tekan dunia yang ada dalam genggaman kita,diangkot, dijalan, dimanapun kita manusia berada maka itu akan selalu ada, memang sebelum kemajuan jaman alat komunikasi ini sangat terbatas kemampuannya hingga sampailah sa’at ini yang membuktikan pada kita bahwa handphon adalah pengendali dunia dalam tangan, denganadanya ini kita yang berada di perkampungan bisa tau kejadian yang sedang berlangsung di Lasvegas sana, seolah keajaiban tapi ini nyata, mulai dari anak sekolah dasar hingga mahasiswa mersa penting dengan handphond karena memang dengan alat tersebut dunia itu hanya sebesar daun kelor, mau tau apa dan bagaimana fasilitas dalam alat itu sudah memadai untuk memunuhi kebutuhan kita hanya memang itu tidak bisa didapat dengan geratis perlu ada imbalan buat mereka-mereka yang punyan usaha dibidang itu.
Tak kenal mahal atau murah tak ada satupun yang pernah protes atau bahkan unjuk rasa, padahal handphond merupakan kebutukan pokok tak ubahnya seperti bahan bakar yang hanay naik beberapa rupiah saja orang ramenya minta ampun, tapi itulah istimewanya dunia dalam genggaman tangan, hanay sebaiknya bagi kita harus benar-benar bisa mepungsikan dunia yang sudah ada dalam genggaman ini janagan sampai dengan instannya kehidupan membuat kita jauh dari budaya dan agama yang selalu dan dari dulu menemani kita sebelum dunia itu ada dalam genggaman kita.
Banyak pula dampak negative yang terjadi karena alat yang instan itu antara lain keterbukaan yang terlalu bebas tanpa ada sekat yang dapat mencegah hal-hal yang berdapak negative atau karena muangkin masyarakat ini belum siap dengan apa yang sudah terjadi, nasi sudah jadi bubur mungkin itu ungkapan yang lebih cocok dengan kejadian sekarang ini tinggalah kita sejauh mana bisa memberi rasa pada bubur agar jauh lebih bermanfaat yaitu dengan cara bentengi diri dengan iman dan akhlaq mulia, gar tidak terbawa arus jaman yang terlalu pesat hingga hamper tak ada yang tak mungkin terjadi didunia ini.
Alat yang sekecil itu pun bisa merubah peradaban dunia hingga membuat manusia mersa bisa lebih mudah dalam mengakses apapun, tapi itu semua tak jadi arti yang lebih ketika kita tidak gunakan dalam rel yang diridoi tuhan yang maha Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar