Selasa, 14 Desember 2010

SETIABUDHI CIBIRU JADI JALAN SURGAKU

NAMA : SAEPUL
NIM : 1210201095
FAKULTAS : TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI : KEPENDIDIKAN ISLAM



Senin hingga Rabu kuselusuri bentangan jalan antara Setiabudhi hingga Cibiru, kehidupan berawal dari pukul 4 pagi ku berangkat untuk bercengkrama dengan sang kholiq sampai waktu itu berakhir di penghujung malam hiingga pagi datang, ku naiki kuda hitamku yang dibelikan ayahku 10 tahun yang lalu,dengan kuda hitam itulah aku dapat menyisir surga yang ku temukan antara Setiabudhi hingga Cibiru meski tak semudah dengan apa yang dibicarakan banyak rintangan yang kuhadapi tuk gapai surga yang ada di Cibiru,mulai dari financial yang harus kuperjuangkan dengan sendiri tanpa subsidi dari orang tua hingga para pengatur keamanan yang berdiri tiap pagi dipinggir jalan dengan gagah berani membawa sejata pak wasit. Seringkali kuberbagi dengannya walau kadang dengan hati yang setengah rela,tapi itu bagian dari pencarian surgaku kadang tetesan air mata tak sadar ku cucurkan hanyalah kata-kata dari bunda yang selalu jadi sandaran.
6:30 ku merayap diterminal bukan karena ku tak bisa berjalan tapi padatnya jalanan, padahal 7:00 surgaku telah menungu gelisah menghinggapi hati ini karena aku takut tak bisa masuk untuk mendapatkan jalan surgaku, jika orangtuaku pernah berkata anatara sirotolmustakim ada yang jalannya melesat seperti cahaya dan ada pula yang tertatih diantanya tapi sirotolmustaqim antara stiabudhi dan Cibiru dapat ku lalau rata-rata 60km/jam, itupun jika ku mulai hidupku di 04:00 tapi jika ku merasa lelah karena malam bergadang untuk bisa bertahan hidup disianghari aku bisa mulai hidupku di 5:00, seringkali tubuh ini mengeluh seolah menyarankan untuk beristirhat, tapi hati ini tak pernah mengijinkannya karena bagi ku tempat istirhatku hanyalah surga Allah dan dapat ku capai dengan jalan mencari antara Setiabudhi dan Cibiru di sanalah dapat kujumpai jalan tuhanku yang disimpan di tempat menuntutku di UIN Sunana gunung Djati Bandung, kuharap dan kuyakin tuhanku telah menyimpan jalannya di cibiru sana asalkan dengan hati yang ikhlas dan menjalakan apa yang didapat maka ku akan temui surga tuhanku yang harus ku telusuri antara Setiabudhi dan Cibiru.Semoga aku tetap kuat menjalani roda bersama kudaku tuk menemukan surga tanpa ada rasa kekesalan dengan segala rintangan yang tuhan simpan bersama jalan surgaku anatar Setiabudhi dan Cibiru.
11:00 pun datang dan sa’atnya aku menjalakan kehidupan untuk mendapatkan surga duniaku d temapt kerja yang sangat ku sukai walau kadang hati iri atas yang lain yang bias dapat semuanya karena subsidy yang didapat dari orang tua, tapi bukan itu jalan hidup yang tuhan kasih atas diri ini lebih terhadap apa yang ku dapat maka itu jalan surgaku, 13:00 kumulai berdikari hingga tengah malam tiba, itupun belum pantas mata ini tuk memejamkan walau hanya 5menit karena jalan surgaku menitifkan pesan untuk mengingatnya meski hanya 1 jam saja barulah setelah itu tubuh ini bisa melepaskan penaknya di 1:00.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar