Jumat, 24 Desember 2010

Taubat sebagai Tangga Pertama Menuju Derajat Taqwa

Nama : Onah Saonah
NIM : 1210201082
Prodi :KI/I/B

Segala puji bagi Allah swt, tuhan semesta alam, Dzat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw, seluruh keluarga, sahabat dan orang-orang yang istiqomah berpegang teguh pada sunnahnya.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Al-Baqarah : 183).
Ulama seperti Said Hawwa dan Ibnu Qayyim sepakat bahwa pos pertama untuk menuju ketakwaan adalah taubat.
Di buku Madarijus Salihin Ibnu Qayyim mengatakan bahwa taubat merupakan awal persinggahan, pertengahan dan akhir dalam perjalanan menuju Allah. Seorang hamba yang sedang mengadakan perjalanan kepada Allah tidak pernah lepas dari taubat sampai ajal menjemputnya.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin! Aku pun mengatakan: Amin." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya)"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Dengan demikian tepatlah kita mengatakan bahwa bulan Ramadhan sebagai shahrut taubat atau bulan taubat. Taubat dari segala kesalahan-kesalahan kita di masa lalu dan titik dimana kita memulai lembaran baru yang putih bersih.
Ada empat hal yang harus dilakukan bagi seorang jika ingin bertaubat:
1.meninggalkan perbuatan dosa tersebut
2.menyesalinya
3.tidak mengulangi dosanya lagi, dan
4.berbuat kebaikan untuk menghapus keburukan-keburukan dimasa lampau.
Rasulullah saw beliau bersabda: "Bertakwalah kepada Allah dimana saja kau berada, iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik (HR Tirmidzi)
Di bulan Ramadhan ini kita bisa belajar banyak mengenai makna keistiqomahan/komitmen dalam berpegang teguh pada kebaikan. Jika pada bulan ini apa-apa yang jelas-jelas dihalalkan oleh Allah saja bisa kita hindari, maka sudah barang tentu di luar bulan ini tentu akan lebih mudah bagi kita untuk menghindari hal-hal yang diharamkan oleh Allah swt.
Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa meraih ampunanNya dengan taubat kita dalam rangka perjalanan kita untuk menuju seorang mukmin yang bertakwa di sisi Allah swt (amin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar