Selasa, 19 Oktober 2010

KEPEMIMPINAN

NAMA:Siti Nur'aeni
NIM:1210201115
Jurusan:KI-B-




Sopir angkot berantem dengan sopir omprengan,advokat peradi berkelahi dengan advokat KAI,dll.itulah wajah indonesia akhir-akhir ini.kita bukan hendak menebarkan aura pesimisme,tapi mengajak kita semua untuk menerima fakta di depan mata kita.mengabaikan semua itu dengan terus meniup-niupkan segala yang optimistis bisa terjebak pada kepalsuan dan menghindar dari kenyataan.Memeng kita tak boleh larut dalam pesimidme,tapi kita harus menyelesaikannya bukan  seolah-olah tak ada masalah.
       Apa sebetulnya yang terjadi pada bangsa ini?kosongnya kepemimpinan?Kita melihat semua itu memberikan sumbangan terhadap keruwetan yang kita hadapi saat ini.setidaknya kita hatus selalu berikhtiar bahwa di sisi sana ada titik terang.
      Mentasnya negara-negara berkembang selalu di picu oleh hadirnya seorang pemimpin yang baik dan tepat.Dia bisa menghela bandsanya untik melangkah.melampaui segala keterbatasan yang membelit negerinya.melalui visi dan kepemimpinannya,ia bisa mendobrak segala kegelapan.
Mengapa di negara berkembang kepemimpinan itu lebih utama?karana,tatanan nagara-negara berkekbang yang rata-rata sebagai negara pascakolonial di hadapkan pada kendala,kemiskinan,kebodohan,dll.dalam kondisi yang relatif tradisional,masyarakat mudah mengikuti apa kata pemimpinnya.
      Menghadirhan demokrasi dalam waktu cepat bukanlah perkara mudah.karena itu,sambil menunggu wujudnya nilai-nilai dan budaya demokrasi kita bisa memilih pemimpin yang baik dan tepat.Abaikan segala perbedaan dan kelemahan yang bersifat teknis,tapi fokus pada ekonomi dan kepemimpinhannya.Senyanpang pekilu dan filkada bersifat langsung,kita sebagai rakyatadalah penentunya.kita butuh pemimpin yang berpijakpada bumi indonesia.

1 komentar:

  1. bersyukurlah manusia, karena diciptakan dalam dirinya jiwa kepemimpinan, kullukum rain, wa kullukum masulun an raiyyatih. namun manusia banyak gagal dalam memimpin dirinya, terbukti banyak manusia yang tidak mampu mengatur waktunya dengan baik, wal'asri innal insana lafi khusrin. tapi anehnya, mereka berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin bangsa negeri ini yang sangat besar. padahal tidak ada pemimpin yang sukses tanpa ia sukses memimpin diri dan keluarganya menjadi manusia yang hebat.

    BalasHapus