Senin, 18 Oktober 2010

MENCINTA DAN MEMBENCI DALAM ISLAM

NAMA  : NURIMAN
NIM      : 1210201079
KELAS : KI/B 1


Islam adalah satu-satunya agama keselamatan dan satu-satunya agama kebenaran yang diridhai, Allah SWT. menunjukan serta mengarahkan kepada setiap pemeluknya untuk senantiasa mengamalkan ajaranNya dalam seluruh kehidupan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Qs.Al-Baqarah 208 :إ
208.”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”
Berdasarkan ayat diatas seorang muslim hendaklah berperilaku dan memiliki pola pikir yang sesuai dengan ajaran Islam. segala apapun yang dilakukan dan difikirkan oleh seorang muslim hendaklah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.
Namun, untuk dapat mengamalkan atau merealisasikan hal tersebut bukanlah hal yang mudah, apalagi pada zaman modern seperti sekarang ini.
Jika kita perhatikan pada zaman modern ini, cinta, loyalitas dan benci itu direalisasikan dengan cara yang salah, dan ironisnya tidak sedikit umat muslim yang melakukan hal tersebut padahal Allah SWT dan Rasulnya telah mengabarkan kepada kita sebagai umatnya didalam Al-Quran dan Hadistnya .

Allah SWT telah menerangkan didalam Q. S. Ali Imran 118 :
“Wahai Orang – Orang yang beriman, janganlah kalian ambil menjadi teman kepercaya’an orang – orang yang diluar kalangan (Agama) kalian karena mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemadharatan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi, sungguh telah kami terangkan kepada kalian ayat-ayat kami jika kalian memahaminya.”(Fadli Abdurahman, et-al., 2006:65)
Berdasarkan ayat diatas bahwasanya kepada siapakah kita harus mencintai dan membenci. Allah telah menjelaskan objek-objek yang harus kita cintai , dan objek-objek yang harus kita benci, Begitupun Rasulullah saw telah menjelaskan di dalam hadisnya.
Namun kebanyakan orang-orang Muslim pada saat ini seakan akan menutup mata dan buta sehingga mereka tidak bisa melihat dan tidak bisa mengetahui yang mana kawan yang harus di cintainya dan yang mana lawan yang harus di bencinya.
Satu perkara yang paling terang dan masalah paling jelas dari keadaan ini telah kaburnya sikap menutup mata untuk memandang “CINTA dan BENCI”dari masyarakat muslim, ia yang semestinya tegak dan menjadi asas dalam bersikap kini dipahami secara persial, bias atau bahkan terabaikan sama sekali. Maka jadilah permusuhan antara yang seharusnya menjadi sahabat yang bersaudara dan wujudlah pertemanan dengan pihak-pihak yang seharusnya menjadi musuh.
Dan pada keadaan yang lain pandangan kaum Muslimin menjadi kacau, sehingga memandang semua perdamaian itu baik dan keharusan, sedangkan semua permusuhan adalah tercela dan tidak boleh ada, padahal yang diajarkan agama ini tidak demikian “Tidak Semua Permusuhan Itu Buruk dan Tidak Semua Perdamaian Itu Baik, Ada Perdamaian Yang Terlarang Ada Pula Permusuhan yang Justru Diperintahkan dan Di Wajibkan.
Ini semua terjadi dikarenakan kebanyakan orang-orang Muslim salah dalam merealisasikan Cinta, Loyalitas dan Benci yang tidak berdasarkan ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
Namun kebanyakan orang-orang Muslim pada saat ini seakan akan menutup mata dan buta sehingga mereka tidak bisa melihat dan tidak bisa mengetahui yang mana kawan yang harus di cintainya dan yang mana lawan yang harus di bencinya.
Satu perkara yang paling terang dan masalah paling jelas dari keadaan ini telah kaburnya sikap menutup mata untuk memandang “CINTA dan BENCI”dari masyarakat muslim, ia yang semestinya tegak dan menjadi asas dalam bersikap kini dipahami secara persial, bias atau bahkan terabaikan sama sekali. Maka jadilah permusuhan antara yang seharusnya menjadi sahabat yang bersaudara dan wujudlah pertemanan dengan pihak-pihak yang seharusnya menjadi musuh.
Dan pada keadaan yang lain pandangan kaum Muslimin menjadi kacau, sehingga memandang semua perdamaian itu baik dan keharusan, sedangkan semua permusuhan adalah tercela dan tidak boleh ada, padahal yang diajarkan agama ini tidak demikian “Tidak Semua Permusuhan Itu Buruk dan Tidak Semua Perdamaian Itu Baik, Ada Perdamaian Yang Terlarang Ada Pula Permusuhan yang Justru Diperintahkan dan Di Wajibkan.
Ini semua terjadi dikarenakan kebanyakan orang-orang Muslim salah dalam merealisasikan Cinta, Loyalitas dan Benci yang tidak berdasarkan ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
Namun kebanyakan orang-orang Muslim pada saat ini seakan akan menutup mata dan buta sehingga mereka tidak bisa melihat dan tidak bisa mengetahui yang mana kawan yang harus di cintainya dan yang mana lawan yang harus di bencinya.
Satu perkara yang paling terang dan masalah paling jelas dari keadaan ini telah kaburnya sikap menutup mata untuk memandang “CINTA dan BENCI”dari masyarakat muslim, ia yang semestinya tegak dan menjadi asas dalam bersikap kini dipahami secara persial, bias atau bahkan terabaikan sama sekali. Maka jadilah permusuhan antara yang seharusnya menjadi sahabat yang bersaudara dan wujudlah pertemanan dengan pihak-pihak yang seharusnya menjadi musuh.
Dan pada keadaan yang lain pandangan kaum Muslimin menjadi kacau, sehingga memandang semua perdamaian itu baik dan keharusan, sedangkan semua permusuhan adalah tercela dan tidak boleh ada, padahal yang diajarkan agama ini tidak demikian “Tidak Semua Permusuhan Itu Buruk dan Tidak Semua Perdamaian Itu Baik, Ada Perdamaian Yang Terlarang Ada Pula Permusuhan yang Justru Diperintahkan dan Di Wajibkan.
Ini semua terjadi dikarenakan kebanyakan orang-orang Muslim salah dalam merealisasikan Cinta, Loyalitas dan Benci yang tidak berdasarkan ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
Bagaimana mencintai dan membenci dalam Islam ?
Siapakah yang di benci dan dan siapakah yang harus kita cintai? dalam perkara ini, sudah sangat jelas di terangkan di dalam Al-Quran dan Asunnah. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran 118
118. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh Telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
Arti ayat di atas, Allah melarang orang – orang mu’min menjadikan orang – orang kafir, yahudi, nasrani, dan orang – orang yang mengikuti hawa nafsu sebagai orang kepercayaan yang akan menuangkan pemikirannya, merekapun melarang mengamanahkan harta benda pada mereka (selain golongan muslim).
Abu Nuaim dan Al-Khotib meriwayatkan dari Abdullah bin mas’ud RA, Allah SWT telah mewahyukan pada salah seorang nabinya “katakanlah pada pulan yang ahli ibadah, sesungguhnya dengan zuhudnya di dunia ini kamu telah memasukan ketenangan dirimu dan dengan kesetiaanmu padaku kamu talah memperkuat dirimu denganku, maka apakah yang memperkuat dirimu denganku? maka apakah yang kamu kerjakan terhadap segala hal yang menjadi hakku atasmu? Orang ahli ibadah itu bertanya “wahai tuhanku apakah yang menjadi hak mu atas ku? Allah berfirman “ sudahkah kamu memusuhi musuhku dan mengikuti dengan setia orang yang setia padaku”(H.R Thobrani)
Dari firman Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW di atas bahwasanya Allah dan Rasulnya telah melarang kita untuk mencintai dan berloyalitas pada orang – orang kafir, yahudi, nashrani dan orang – orang yang di luar Muslim sebab mereka adalah musuh yang nyata bagi kita dan di dalam hati mereka sesungguhnya telah terdapat kebencian yang sangat besar terhadap kaum muslimin dan kebencian tersebut tidak akan pernah hilang sampai kita mengikuti ajaran mereka (murtad) sebagaimna di jelaskan dalam Q.S Al- Baqarah 120
120. “ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
Dalam ayat di atas penulis mengingatkan bahwa sudah saatnya orang-orang muslim membuka mata dan bangun dari tidurnya.
Dan sudah saatnya pula orang-orang muslim menyulut pelita yang telah lama mati, yaitu dengan mengamalkan ajaran Islam serta merealisasikan apa yang di perintahkan oleh Allah dan mengamalkan sunah Rasulullah SAW.
Mestinya seorang Muslim menghayati dan mengkaji perbedaan antara mencinta dan membenci, karena betapa banyak orang Muslim yang masih tidak mengerti tentang hal ini. Perlu diketahui bahwa seorang mu’min wajib untuk dicintai, meskipun dia menzhaliminya sedangkan orang kafir wajib untuk dibenci, meski dia banyak memberimu dan berbuat baik kepadamu, karena Allah SWT. mengutus para Rasulnya dan menurunkan kitabnya agar menjadikan agama ini milik Allah seluruhnya, dengan demikian cinta itu untuk walinya dan benci adalah untuk musuhnya (orang-orang kafir), kemuliaan untuk walinya dan kehinaan untuk musuhnya, serta pahala untuk walinya sedangkan siksa untuk musuh-musuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar